Melelahkan kadang menjadi seorang yang idealis. terutama ketika realita tak sejalan dengan ekpektasi yang ada. rasanya seperti dilema; antara harus terus berjalan menuju tujuan yang diharapkan atau berhenti karena kondisi yang tak memungkinkan.
kadang, sempat terbesit di pikiran ini: mengapa kenyataan harus seperti ini? mengapa kenyataan begitu teganya membiarkan harapan orang-orang pupus begitu saja? mengapa kenyataan tak selalu sesuai dengan apa yang diimpikan oleh setiap orang?
namun, semua pikiran itu terbantahkan ketika gua sadar bahwa Allah-lah sang pemilik sekaligus pengatur kehidupan ini. hidup ini bukan hanya tentang lu, apalagi milik lu seorang. maka tak mungkin juga segala sesuatunya akan selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
justru dari sana kita harus bersyukur. karena bila segalanya selalu berjalan mulus seperti yang kita harapkan, apa pembelajaran yang kita dapatkan? sama halnya seperti seorang yang (merasa) pintar. bila dia sudah (merasa) pintar, untuk apa lagi dia belajar? justru karena kita adalah manusia yang serba berkekurangan, maka Allah siapkan kehidupan yang penuh pembelajaran ini, agar kita bisa terus belajar dan mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
kembali ke masalah idealisme dan realita tadi. hal ini juga merupakan suatu pembelajaran bagi kita, bahwa hidup adalah tentang mensyukuri apa yang ada. segala yang ada di dunia ini mungkin tak selalu cukup untuk kita. ya bahkan secara naluriah mungkin takkan pernah merasa cukup sampai kapan pun juga. tapi, ketika kita mensyukuri itu semua, maka kita belajar untuk merasa cukup dengan apa yang telah Allah tentukan untuk kita.
selain itu, kita juga belajar untuk sepenuhnya yakin kepada Allah. kita belajar untuk berprasangka baik pada-Nya dan yakin bahwa sebaik apapun rencana kita, tetap Allah-lah sebaik-baiknya pembuat rencana. maka yakin saja semua yang terjadi itu memang yang terbaik. syukuri semua dan jalani dengan sebaik-baiknya.
tak salah memiliki idealisme tersendiri. tapi ketika segala yang terjadi di luar yang dikehendaki, yakinlah bahwa Allah itu sungguh baik sekali dan segala yang terjadi adalah untuk kebaikan kita sendiri
Allah itu sungguh baik
4/
5
Oleh
Kephy